Kebanyakan kekacauan dalam perkawinan berasal dari sifat mementingkan diri sendiri, baik dari pihak seorang maupun kedua orang tua. Mungkin mereka berusaha menutupi perbedaan paham, tetapi anak-anak yang lebih tua tidak dapat diperdayakan. Biasanya sudah cukup lama mereka mengetahui adanya kesalahan pada kedua belah pihak. Sebenarnya tidak pernah ada pihak yang tidak bersalah sedikitpun dalam suatu rumah tangga yang pecah. Perbedaaan paham yang serius tak dapat tiada membawa kepada perselisihan dalam rumah tangga, tidak peduli apa yang menyebabkannya. Hal ini harus dicegah sedapat-dapatnya.

Untuk memperbaiki rumah tangga yang pecah, pertama-tama harus diinsafi bahwa ada keretakan. Enggan melihat persoalan hanya akan memperpanjang kesengsaraan dan menambah ketegangan. Proses memperbaiki tidak dapat dilakukan dalam sehari, seminggu, ataupun sebulan. Beberapa persoalan yang serius mungkin tidak akan pernah dipecahkan, terutama jika satu pihak mempunyai pikiran yang tidak tetap dan mudah melampiaskan amarahnya serta tanda-tanda tabiat yang belum dewasa. Tetapi banyak perso'alan dapat dipecahkan dan ketegangan dapat diringankan, asalkan kedua orang tua dapat mengampuni dan melupakan. Ini tidak mudah, tetapi selamanya baik mencobanya.

diambil dari buku:
Cliffoed R. Anderson. M.D. Petunjuk Modern Kepada Kesehatan.