Semua luka mudah terkena infeksi, dan bahaya paling besar ialah oleh tetanus. Kuman-kuman ini terdapat di dalam segala macam pupuk kandang. Debu dijalan selamanya dikotori oleh tetanus. Demikian juga halnya dengan tanah di kebun dan dipedusunan. Sebab itu setiap orang, tua dan muda, harus diberi perlindungan penuh untuk melawan tetanus.

Jalan yang terbaik untuk melindungi ialah dengan suntikan tetanus toxoid beberapa kali sebelum mendapat luka-luka. Pencagahan selamanya lebih baik daripada mengobati. Sampai dewasa ini sekalipun, sedikit pasien dapat sembuh setelah terkena tetanus. Kebanyakan bayi sekarang diberi suntikan campuran yang terdiri dari suntikan anti diphteria, batuk rejan, tetanus atau rahang terkancing dan polio. Suntikan ini dikenal dengan istilah DPT-Polio dan diberikan sebulan sekali selama tiga bulan berturut-turut. Suntikan pertama diberikan pada waktu bayi itu berumur dua bulan. Sesudah suntikan gelombang pertama ini, suntikan toxoid harus diberikan tiap tiga bulan sampai anak itu berumur dua belas tahun.

Suntikan tetanus toxoid harus diberikan kepada orang dewasa sekurang-kurangnya setiap lima tahun, dan lebih sering jika mereka banyak mengadakan perjalanan atau bekerja dengan hewan. Suntikan tetanus toxoid ini menghasilkan kekebalan yang aktif terhadap penyakit itu. semua orang yang mengadakan perjalanan dengan bus, sedan ataupun kereta api pasti mengalami kecelakaan dan mendapat bermacam-macam luka. Sebab itu, lebih baik pencegahan diberikan untuk melawan tetanus. Jika suntikan tetanus toxoid belum diberikan, dokter dapat memberikan suntikan tetanus antitoxin, yaitu sejenis suntikan yang lebih membahayakan, terutama bagi seseorang yang allergis terhadap serum kuda. Orang yang bijaksana akan melindungi dirinya terhadap tetanus sebelumnya.


diambil dari buku:
Cliffoed R. Anderson. M.D. Petunjuk Modern Kepada Kesehatan.