Kita mengetahui bahwa besi berkarat bila dibiarkan kena udara. Lebih-lebih lagi bila udara itu lembab. Reaksi kimia ini disebut oksidasi. Suatu molekul besi melekat dengan sendirinya kepada suatu molekul oksigen dari udara, dan membentuk besi oksida. Inilah yang terjadi bila sel darah merah melalui paru-paru. Udara di dalam paru-paru hangat dan lembab, dan besi di dalam sel merah sebenarnya berkarat bila melalui paru-paru. Semuanya terjadi hanya sekejap mata saja. Dari situ sel itu dibawa oleh aliran darah ke jantung, dan kemudian dipompakan ke seluruh pelosok tubuh dengan selalu membawa oksigen di dalamnya.
Pada jaringan tubuh proses yang sebaliknya terjadi. Hemoglobin atau pikmen di dalam sel merah bersedia melepaskan persediaan oksigen dan mengambil karbon dioksida. Sel-sel yang penuh berisikan karbon dioksida ini kemudian diangkut kembali ke jantung dan dipompakan ke paru-paru, dan disitulah karbon dioksida dilepaskannya dan persediaan oksigen segar diambilnya. Semuanya amat mengherankan karena memerlukan kondisi yang tepat benar di dalam tubuh, agar semua alat ini dapat bekerja dengan efisien. Dengan sendirinya sesuatu yang mengganggu aliran udara ke dalam paru-paru akan menghalangi banyaknya oksigen yang sampai ke sel-sel dan mengurangi banyaknya pekerjaan yang dapat kita lakukan. Hal ini akan terjadi pula bila kita mendaki sampai pada ketinggian di mana oksigen kurang banyak tersedia. Dalam hal ini kita harus bernapas lebih keras untuk mendapatkan oksigen yang diperlukan tubuh kita.
Dengan ini kita melihat bahwa zat besi amat penting untuk keselamatan seluruh bagian tubuh. Zat besi dari sel yang sudah rusak tidak dibuang, melainkan diambil oleh hati dan timpa, dan dipakai lagi berulang-ulang. Tetapi sebagian besar zat besi mungkin hilang dari tubuh karena berbagai-bagai sebab, seperti bawasir yang berdarah, luka atau selama haid. Borok kecil di dalam perut biasanya menyebabkan kehilangan darah. Hal ini kerapkali terjadi bila seorang menggunakan aspirin selalu sering atau bila ia merokok diketika perut kosong. Untuk menjaga kesehatan, kita harus memilih makanan yang mengandung banyak zat besi.
Sumber zat besi: banyak jenis makanan mengandung zat besi dalam berbagai bentuk, meskipun bukan semua zat besi dapat diserap. Telur, buah abrikos, kismis, kentang, sayur-sayuran hijau, biji-bijian yang masih berkulit ari, daging yang tidak bergajih, dan hati semuanya menjadi sumber zat besi untuk keperluan kita, asalkan tubuh kita dapat menyerapnya. Jika seorang menderita penyakit kekurangan darah, ada baiknya ia menambah zat besi dalam bentuk pil tetapiharus menurut resep dokter. Para dokter sering memberikan vitamin B12 untuk menyembuhkan beberapa jenis anemia atau penyakit kurang darah.
diambil dari buku tentang:
Petunjuk Modern Kepada Kesehatan.
0 komentar:
Posting Komentar